Sinopsis
Pameran Surat Emas Raja-raja dan Naskah-naskah Nusantara : Jakarta 2-8 September 1991, Yogyakarta 15-21 September 1991. Surat raja-raja dan naskah-naskah Nusantara yang sudah berumur ratusan tahun adalah salah satu benda peninggalan nenek moyang yang sangat berharga. Melalui hal tersebut dapat terlihat keindahan seni surat-menyurat dari masa lampau serta pembuatan naskah-naskah pada masa tersebut. Surat tersebut juga merupakan bukti otentik hubungan antarraja-raja di Nusantara, maupun dengan negara-negara lain termasuk negara dari Benua Eropa. Isi surat dan naskah tersebut beragam, dari masalah ekonomi/perdagangan sampai masalah politik/ kekuasaan. Bahasa dan hurufnya pun bermacam-macam, seperti huruf Arab bahasa Jawa, huruf Arab bahasa Melayu, huruf Batak bahasa Batak, huruf Bali bahasa Bali, huruf Latin bahasa Melayu dan sebagainya. Media tulisnya terbuat dari kulit binatang, daun lontar, kertas ataupun bilah bambu. Buku ini sebenarnya adalah katalog pameran surat emas raja-raja dan naskah Nusantara tersebut. Surat dan naskah tersebut adalah salah satu sumber sejarah yang sangat penting. Misalnya mengenai sikap Sultan Aceh, Iskandar Muda terhadap Inggris ketika memohon ijin untuk berdagang, surat perpisahan Sultan Cakra Adiningrat dari Madura kepada van der Capellen (1826). Ada juga naskah mengenai adat-istiadat seperti tata-cara berbusana pada keraton Yogyakarta, Pustaha Laklak dari Batak berisi ramalan tentang potongan gigi dan akibatnya bagi pemiliknya. Dalam pameran tersebut turut dipamerkan perangko, mulai dari masa VOC, Hindia Belanda, pendudukan Jepang, masa perjuangan kemerdekaan, penyerahan kedaulatan sampai pameran dilaksanakan. Dalam buku/katalog tersebut dijelaskan tentang sejarah dan tema/jenis perangko.