Politik Islam Hindia Belanda. Buku "Politik Islam Hindia Belanda" karya Haqib Suminto adalah sebuah karya yang membahas kebijakan pemerintahan kolonial Belanda dalam mengelola masalah-masalah Islam di Indonesia pada masa kolonial. Berikut adalah beberapa poin utama dari isi buku ini: Kebijakan Pemerintahan Kolonial: Buku ini mengulas kebijakan-kebijakan yang diterapkan oleh pemerintahan Hindia Belanda terhadap umat Islam di Indonesia. Fokus utama adalah pada kebijakan yang digariskan oleh Snouck Hurgronje, seorang penasihat pemerintah kolonial yang berpengaruh dalam urusan pribumi dan Islam 1 . Het Kantoor voor Inlandsche Zaken: Buku ini menjelaskan peran dari Het Kantoor voor Inlandsche Zaken, yaitu kantor yang digunakan oleh Penasihat Gubernur Jenderal untuk urusan pribumi. Kantor ini berperan penting dalam implementasi kebijakan Islam di berbagai daerah di Indonesia 1 . Pendekatan dan Analisis: Penulis menggunakan pendekatan dan analisis perbandingan terhadap berbagai data yang ada, baik data kepustakaan maupun data lapangan yang diperoleh melalui wawancara atau korespondensi. Data kepustakaan menjadi tumpuan utama dalam pembahasan, sementara data lapangan digunakan sebagai pelengkap 1 . Generalisasi Skematik: Buku ini mencakup pembahasan politik Islam di seluruh Indonesia, sehingga tidak terhindarkan adanya generalisasi skematik. Meskipun demikian, buku ini lebih mengutamakan pembahasan masalah Indonesia secara umum daripada spesifikasi suatu daerah tertentu 1 . Tujuan Penelitian: Tujuan utama dari buku ini adalah untuk meneliti sejauh mana kebijakan politik Islam yang digariskan oleh Snouck Hurgronje dapat diterapkan dan peran Het Kantoor voor Inlandsche Zaken dalam hal ini. Buku ini memberikan wawasan yang luas tentang bagaimana pemerintahan kolonial Belanda mengelola dan mengatur kehidupan beragama umat Islam di Indonesia 1 . Buku ini sangat berguna bagi siapa saja yang ingin memahami lebih dalam tentang politik Islam pada era kolonial Belanda dan bagaimana kebijakan tersebut mempengaruhi perkembangan Islam di Indonesia.