Pemimpim bagi Prijaji Boemipoetera di tanah Djawa dan Madoera No. 44/BB = Handleiding ten dienste van de Inlandsche bestuursambtenaren op Java en Madoera No. 44/BB. Buku "Pemimpin bagi Prijaji Boemipoetera di Tanah Djawa dan Madoera No. 44/BB" adalah pedoman administratif yang disusun pada masa kolonial Belanda untuk membimbing para pejabat pribumi (prijaji) dalam menjalankan tugas pemerintahan lokal di Jawa dan Madura. Identitas Buku Judul lengkap: Pemimpin bagi Prijaji Boemipoetera di Tanah Djawa dan Madoera No. 44/BB = Handleiding ten dienste van de Inlandsche bestuursambtenaren op Java en Madoera No. 44/BB Bahasa: Dwibahasa (Melayu dan Belanda) Penerbit: Departemen Pemerintahan Dalam Negeri Hindia Belanda Tahun terbit: Sekitar awal abad ke-20 Tujuan: Memberikan arahan dan standar perilaku bagi pejabat pribumi dalam sistem pemerintahan kolonial. Isi dan Struktur Utama 1. Tugas dan Fungsi Prijaji Menjelaskan peran prijaji sebagai penghubung antara pemerintah kolonial dan rakyat. Menekankan pentingnya loyalitas, disiplin, dan etika kerja dalam menjalankan tugas administratif. 2. Etika Kepemimpinan Prijaji diharapkan menjadi teladan moral dan sosial di masyarakat. Kepemimpinan tidak hanya diukur dari kekuasaan, tetapi juga dari kebijaksanaan, kejujuran, dan kemampuan berkomunikasi. 3. Hubungan dengan Rakyat Ditekankan bahwa pejabat harus mengayomi dan melayani masyarakat, bukan menindas. Ada panduan tentang cara berinteraksi dengan rakyat kecil, termasuk dalam urusan hukum, pajak, dan adat. 4. Hubungan dengan Pemerintah Kolonial Prijaji harus tunduk pada hierarki pemerintahan Belanda dan melaksanakan perintah dengan tepat. Buku ini juga mengatur batas kewenangan dan tanggung jawab administratif. 5. Penampilan dan Perilaku Ada bagian khusus yang membahas cara berpakaian, berbicara, dan bersikap di depan umum. Penampilan dianggap mencerminkan wibawa dan martabat jabatan. Nilai Historis Buku ini mencerminkan struktur birokrasi kolonial dan bagaimana pemerintah Belanda membentuk elite lokal untuk mendukung sistem kekuasaan mereka. Menjadi sumber penting untuk memahami politik etis dan pendidikan pejabat pribumi pada masa Hindia Belanda.