Sinopsis
Perkembangan sastra jawa modern (upaya menghindari aversitas). Publikasi majalah sastra Jawa dinilai kurang mengembangkan kritik sosiologis terhadap karya sastra Jawa. Dialog di dalamnya hanya memunculkan suasana serba minor, identik dengan kepiluan, keharuan, keprihatinan, dan ketidakberdayaan. Sikap acuh tak acuh terhadap konteks sosial mengakibatkan karya sastra Jawa modern yg kurang menarik. Karya sastra jawa Modern yang berkelas seperti "Tanpa pamrih" (Sudharma, KD), "Tunggah-tunggah Jati" (Esmiet), "Mendung kesaput angin" (AG, Suharti), "Penganten" (Suryadi, WS), jumlahnya sangat sedikit. Eksistensi dan konstelasi geguritan lebih maju dan lebih intelektual dibandingkan karya prosa sastra Jawa modern
Related Sources in Our Collections
----
UGM Research Collections Link
----