Layar terkembang. Layar Terkembang adalah novel roman karya Sutan Takdir Alisjahbana, pertama kali diterbitkan oleh Balai Pustaka pada tahun 1937. Karya ini menjadi tonggak sastra modern Indonesia dan merefleksikan semangat Pujangga Baru: kebebasan berpikir, emansipasi, dan modernisasi. Tokoh dan Alur Cerita Tuti: Seorang perempuan cerdas, tegas, dan feminis. Ia aktif dalam organisasi wanita dan memperjuangkan kesetaraan gender. Maria: Adik Tuti, ceria dan feminin. Ia menjalin hubungan cinta dengan Yusuf, mahasiswa kedokteran. Yusuf: Pria idealis yang awalnya mencintai Maria, namun setelah Maria meninggal karena penyakit, ia bertunangan dengan Tuti atas permintaan terakhir Maria. Cerita berpusat pada dinamika antara ketiga tokoh ini, dengan latar kehidupan mahasiswa dan perjuangan perempuan di era kolonial. Tema dan Gagasan Utama Emansipasi perempuan: Tuti menjadi simbol perempuan modern yang menolak peran tradisional dan memperjuangkan hak-haknya. Modernisasi vs tradisi: Novel ini menggambarkan benturan antara nilai-nilai Barat yang progresif dan nilai-nilai Timur yang konservatif. Cinta dan pengorbanan: Maria rela menyerahkan Yusuf kepada Tuti demi kebahagiaan kakaknya. Gaya dan Signifikansi Sastra Disebut sebagai “roman bertendensi” oleh H.B. Jassin karena menyuarakan ideologi pengarang melalui karakter-karakternya. Dialog-dialognya hidup dan penuh gagasan, terutama dalam orasi Tuti tentang nasib perempuan Indonesia. Judul “Layar Terkembang” melambangkan tekad untuk maju dan tidak mundur dalam perjuangan hidup. Novel ini bukan sekadar kisah cinta, tapi juga manifesto sosial dan intelektual yang mencerminkan cita-cita kemerdekaan dan pembebasan perempuan.