Les manuscrits Lampongs : en possesion de M. le Baron Sloet van de Beele. Buku Les manuscrits Lampongs, en possession de M. le baron Sloet van de Beele, diterbitkan pada tahun 1868 oleh Hooiberg & fils di Leiden, merupakan karya penting dalam studi filologi dan etnografi Sumatra bagian selatan. Buku ini disusun oleh Herman Neubronner van der Tuuk, seorang ahli bahasa dan orientalis terkemuka, berdasarkan koleksi manuskrip milik Baron Ludolf Anne Jan Wilt Sloet van de Beele, mantan Gubernur Jenderal Hindia Belanda. Berikut adalah inti dari isi buku tersebut: Katalog dan Transkripsi Manuskrip Lampung: Buku ini memuat transkripsi dan analisis terhadap sejumlah manuskrip berbahasa Lampung kuno yang ditulis dalam aksara Rencong atau Ka-Ga-Nga. Naskah-naskah tersebut mencakup berbagai tema: hukum adat, silsilah, perjanjian, dan puisi tradisional. Analisis Linguistik dan Filologis: Van der Tuuk memberikan komentar filologis terhadap struktur bahasa Lampung, termasuk perbandingan dengan bahasa Melayu dan Batak. Ia juga mengkritisi pendekatan kolonial terhadap studi bahasa, menekankan pentingnya pemahaman ilmiah yang mendalam daripada sekadar jargon administratif. Kritik terhadap Kebijakan Bahasa Kolonial: Dalam pengantar, Van der Tuuk menyindir bahwa pemerintah Belanda saat itu kurang serius dalam mendukung studi bahasa-bahasa lokal, dan hanya mengandalkan “jargon Melayu” yang tidak akurat untuk komunikasi dengan penduduk asli. Tujuan Ilmiah dan Misi Kristiani: Buku ini juga mencerminkan ketegangan antara misi penerjemahan Alkitab ke dalam bahasa lokal dan pendekatan ilmiah murni terhadap linguistik. Van der Tuuk, meskipun bekerja untuk lembaga misionaris, tetap mempertahankan standar akademik tinggi. Nilai Historis dan Akademik Buku ini menjadi salah satu sumber primer paling awal dalam dokumentasi bahasa dan budaya Lampung. Ia juga mencerminkan transisi dari pendekatan kolonial pragmatis ke studi ilmiah yang lebih sistematis terhadap bahasa-bahasa Nusantara.